Benar kata mereka,
takdir memang menjadi alasan pertemuan. Sebuah percakapan singkat, yang berujung "Ada cerita apa lagi? "
Bersamamu adalah kisah yang tak perlu diceritakan, karena bersamamu aku belajar memaknai sederhana, tawa kecilmu menjadi melodi yang ku ingat selamanya.
Tak perlu ada kata yang panjang atau mewah, karena hadirmu telah menjawab segalanya.
Ragu pernah menjadi bayang, tapi keteduhan dan sandaran adalah penolong dalam genggaman.
Kini kami adalah tuan dan puan dengan sisi ego dan kosong yang bertapak di atas permulaan menuju tujuan.
Bersama, kami berlayar.